Kontribusi pers sangatlah penting dalam sejarah perkembangan di dunia ini khususnya sejarah perkembangan di Indonesia. Sebagai pelopor perubahan (agent of change), kontribusi pers ini tidak boleh dikesampingkan. Kata "Pers" ini merupakan badan yang membuat penerbitan media massa secara berkala. Secara etimologis, kata Pers (Belanda), atau Press (inggris), atau presse (prancis), berasal dari bahasa latin, perssare dari kata premere, yang berarti “Tekan” atau “Cetak”, definisi terminologisnya adalah “media massa cetak” atau “media cetak”.
Pers "pribumi" perdana pada awalnya didirikan oleh sosok lelaki kelahiran Blora, dengan memiliki nama asli Raden Mas Djokomono atau kerap disebut Tirto Adhi Soerjo. Kepeduliannya terhadap nasib sesamanya (pribumi) yang sering diperlakukan sewenang-wenang oleh pejabat kolonial/pribumi, membuatnya mendirikan perusahaan surat kabar pertama (Bahasa melayu) yang diberi nama Soenda Berita.
Setelah Soenda Berita terbenam karena Tirto kekurangan modal, terbitlah Medan Prijai berselang empat tahun (1907) diikuti dengan Soeloeh Keadilan sebagai wadah bagi dirinya juga jurnalis lain perlawanan tanpa harus merenggut nyawa. Terakhir, ia juga memberi panggung kepada kaum hawa dengan mendirikan Poetri Hindia.
Kepiawaian Tirto Adhi Soerjo tidak lepas dari sepak terjangnya dalam dunia organisasi (Serikat Priyai, Boedi Oetomo dan Sarekat Dagang Islam), dan jurnalistik (Niews Van Den Dag). Namun, institusi tersebut hanyalah ruang hampa, jika tidak diisi oleh kepala-kepala yang menyimpan pengetahuan. Meski jasadnya sudah tertimbun tanah lempung satu abad lamanya, akan tetapi tidak dengan api semangatnya yang terus menjalar kepada para insan pers sampai hari ini. Tirto Adhi Soerjo dan seluruh pers di era kekinian sama-sama mencari tahu sebuah perkara dan menyampaikan sesuai fakta berupa data kepada masyarakat. Bedanya terletak pada kondisi di mana kemerdakaan dalam segala aspek telah kita raih, namun tidak bagi seorang lelaki keturunan bangsawan yang egaliter itu.
Kata pers sangat tidak asing ditelinga masyarakat dan sering diartikan mereka sebagai sesuatu kata yang berhubungan erat dengan media (media cetak seperti surat kabar, majalah; Kompas, Jawapos, dsbnya dan juga media elektronik seperti siaran di televisi dan radio). Padahal sebenarnya bukan hanya itu saja, tetapi juga ada Pers dalam organisasi-organisasi, seperti Pers Mahasiswa (Persma) contohnya dalam kampus seperti UKM 4.0 di kampus ITS Surabaya dan juga Pers dalam jurusan-jurusan di kampus tersebut, Pers dalam Institusi Pemerintah dan Non Government Organization (NGO) yang bergelut dalam bidang jurnalistik yang mempunyai fungsi yang sama yaitu menyiarkan berita yang sedang maupun yang sudah terjadi yang marak diperbincangkan khalayak ramai.
Dikutip dari laman website id.m.wikisource.org rumusan tentang Pers diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4 di dalam ayat 1 disebutkan bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, ayat kedua bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran, ayat ketiga bahwa untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi dan ayat keempat bahwa dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai Hak Tolak bahkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 disebutkan antara lain dalam pasal 28F bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Sebagai penutup dari artikel ini, saya mengambil kutipan dari Jose Mourinho (pelatih sepak bola dari Portugal) mengatakan bahwa "Ketika aku melakukan konferensi pers sebelum pertandingan, di benakku pertandingannya sudah dimulai". Ketika seorang jurnalis sudah turun lapangan maka di situlah dia berjuang dengan segenap upaya untuk mendapatkan informasi yang berharga di tengah masyarakat.
Comments